Jika bisa beli online, kenapa masih beli di travel agent? Tunggu dulu, selain maskapai, situs perjalanan penjual tiket maupun vendor aggregat juga bisa berstatus Travel Agent karena memuat informasi mengenai penjualan tiket. Walaupun online, selagi pembelian bukan dari channel penjualan langsung dari maskapai, tetap saja itu travel agent. Travel agent yang berbentuk online.
Online travel agent tidak terbatas hanya menjual tiket pesawat perorangan (FIT) akan tetapi juga bisa menjadi media penghubung untuk penjualan tiket group. Selain itu, bagi perusahaan-perusahaan yang sering melakukan perjalanan dinas juga banyak yang bekerja sama dengan travel agent sebagai partner bagi mereka dalam urusan tiket sales dan aftersales. Program ini bernama corporate booking yang bisa saja mempunyai harga khusus dari maskapai dan travel agent ditunjuk untuk mengurusnya.
Jadi, apa saja sih bentuk kerjasama travel agent dengan maskapai penerbangan. Kalau bisa jualan sendiri, kenapa dijualin sama travel agent.
Sama saja konsepnya dengan reseller, untuk tiket pesawat, maskapai tidak harus menyediakan tim ticketing dan cusotmer service yang banyak untuk melayani pembeli dan pelayanan aftersales karena agency juga sudah punya sistem GDS sendiri, jadi semua kebutuhan aftersales bisa di handle langsung oleh agency. Jadi menghemat waktu dan biaya bagi maskapai untuk mengurus penumpang.
Travel agent sendiri merupakan agent sendiri mepunyai cakupan yang lebih luas jika dilihat dari pilihan maskapai, hampir semua maskapai bekerjasama dengan travel agency sekalipun maskapai tersebut tidak berbasis GDS. Misalnya maskapai dengan routemap lebih sedikit dan pendek, penjualan mereka tetap dapat dijual di travel agent non-GDS dengan kerjasama business to business (B2B).
Maskapai hanya bisa menjual tiket pesawatnya sendiri sedangkan travel agent bisa menjadi tempat penjualan berbagai tiket maskapai sehingga pembeli akan lebih leluasa memilih tiket yang sesuai dengan keinginan mereka.
Terlebih lagi travel agent bisa bekerja sama dengan banyak jaringan pembayaran, dikelola dengan loyalti masing-masing sehingga lebih mampun menarik pembeli lebih banyak dengan akses hampir semua maskapai.
Tapi kenapa travel agency menjual lebih murah daripada harga yang tertera di sistem maskapai dengan rute yang sama?
Jawabannya adalah, penjualan di travel agency mempunyai harga spesial tergantung kerjasama kotrak kedua belah pihak. Jika bukan harga spesial, mungkin saja sistem komisi yang diberikan airline akan dipotong lagi untuk harga ke pembeli. Misalnya maskapai hanya punya harga publish tanpa ada harga spesial untuk travel agent. Jadi travel agent akan menjual harga yang ada di sistem maskapai namun dengan komisi penjualan misalnya 5%. Bisa saja travel agent akan menjual harga tersebut lebih rendah mengingat masih bisa memotong 2% dari komisi untuk harga lebih rendah dan tetap mendapatkan 3%.
Tidak terbatas kepada harga khusus atau komisi, kerjasama mereka bisa jadi gabugan dari keduanya, sudah dapat harga khusus ditambah lagi komis penjualan. Jadi travel agent lebih bisa memainkan profit mereka untuk kebutuhan promosi maupun program marketing.
Dalam sistem penjualan, tentu ada strategi masing-masing. Banyak para ahli ekonomi yang akan mencari cara dalam menentukan profit. Untuk contoh komisi diatas akan selalu ada selisih pembayaran antara nominal yang dibayarkan pembeli ke travel agent dengan nominal yang dibayarkan travel agent ke pihak maskapai, baik itu margin ataupun hanya sekedar markup.
Komentar
Posting Komentar
drop comment disini untuk mulai diskusi...