Thailand memang takkan habis untuk kita bicarakan, sektor pariwisatanya memang terbaik di Asia Tenggara. Mulai dari pengelolaan tempat-tempat yang dianggap unik dan mampu menarik wisatawan, sampai dengan pelayanan warga lokal terhadap para wisatawan dinegara ini. Pelayanan disini bukan mendewakan para turis, tapi keramahan dalam memberi layanan.
Jarang sekali terlibat scam yang terlalu parah seperti di kebanyakan tempat wisata di negara kita. Keluar dari bandara, tidak ada calo bus yang akan mengekor kita sampai mau memakai layanan taksi atau travel agency nya. Terlebih sama-sama orang Indonesia, bahkan sama-sama warga lokal, bisa mematok harga yang tidak masuk akal. Banyak sekali korban scam saat kita keluar dari bandara tertentu.
Sudahlah, penulis tidak akan membahas kualitas pariwisata dalam negeri. Mari sejenak kita berkunjung ke Bangkok, tepatnya di Khaosan Road. Lewat tulisan ini semoga pembaca bisa menangkap visual dari keadaan jalan ini.
Khaosan Road tak ubahnya hanya sebuah nama jalan di Bangkok, panjangnya sekitar satu kilometer. Pada siang hari, jalan ini beroperasi normal untuk lalu lintas kendaraan, kiri kanan jalan layaknya jalanan kota dengan toko dan ruko.
Sekilas hanya sebatas jalanan biasa, ingin makan ada restoran dan cafe-cafe, ingin massage juga ada layanan spa dan treatment lain, jika ingin menginap juga ada guesthouse standar backpacker maupun hotel berbintang. Bagi wisatawan asing, area ini cukup menjadi spot pilihan karena dalam satu area bisa memenuhi banyak kebutuhan traveling di Kota Bangkok.
Barulah saat malam hari, jalan ini ditutup untuk kendaraan, stall jualan dan tenda-tenda merchandise akan dipasang memadati bahu jalan dan trotoar, cafe-cafe yang tadinya hanya untuk makan siang, saat malam hari akan menjadi restoran dan bar dengan musik dan lampu disko yang membuat semangat.
Turis-turis akan berdatangan menikmati Chang-Beer, bir produksi lokal Thailand dan minuman lainnya yang sudah dianggap lumrah disini. Jadi, sepanjang jalan akan dipadati pengunjung yang hendak berlanja, makan-makan, maupun hanya sekedar jalan-jalan mengambil foto.
Namun, layaknya area wisata, poduk-produk yang dijual dibanderol lebih tinggi dari standar harga, namun masih masuk akal ketimbang harus mencari ke penjual pasar tradisional jika memang tidak dimaksudkan untuk belanja. Membeli satu Tshirt Khaosan Road dengan harga THB200.00 sebagai cendera mata tidak akan terlalu menguras budget.
Makanan-makanan khas Thailand pun banyak tersedia disini, Pad Thai misalnya, banyak dijual dengan gerobak-gerobak layaknya penjual gorengan di Jakarta. Kemudian buah Mangga Namdokmai, mangga berwarna kuning agak orange bersih berseri ini juga sangat terkenal sebagai produk hasil pertanian negeri Gajah Putih ini. Rasanya manis, sehingga penulis yang saat itu berkunjung ke bangkok tidak melewatkan makan mangga selama lima hari.
Selain buah-buahan, kuliner ekstrim juga tersedia, seperti macam-macam serangga yang digoreng, mulai dari belalang yang masih dianggap normal, sampai laron dan kalajengking, tak luput juga ular-ular yang berukuran kecil. Mungkin pembaca sudah sering melihat video-video viral yang menunjukkan atraksi memakan goreng kalajengking. Bisa dikatakan Khaosan Road ini cukup ramah untuk family trip, walaupun banyak bar, tapi kegiatan disini hanya sebatas makan dan minum.
Jika tertarik mengunjungi Khaosan Road, pembaca bisa berkunjung bisa membeli tiket ke Bangkok bisa melewati Suvarnabhumi Airport untuk penerbangan reguler atau Don Mueang Airport untuk low cost. Mengutip informasi resmi dari Royal Thai Embassy, Indonesia termasuk kedalam daftar negara yang dapat penambahan durasi kunjungan single entry dari semula 30 hari menjadi 60 hari. Dengan durasi ini, mungkin pembaca bisa tinggal sementara (Short Stay) di Thailand untuk belajar Budaya Thai atau sekedar merasakan menjadi warga asing dinegara tetangga. Menarik bukan?.
Setidaknya ada beberapa pilihan penerbangan langsung ke Bangkok, kita bisa menggunakan Garuda Indonesia (GA) atau Thai Airways (TG) sebagai operator penerbangan masing-masing negara. Bisa juga dengan penerbangan berbiaya rendah, Thai Lion Air (SL), Batik Air (ID), Airasia Indonesia (QZ) dan Thai Airasia (FD).
Apakah ada rencana untuk berkunjung ke Negeri Gajah Putih? Silakan pertimbangkan untuk menghabiskan liburan selanjutnya.
Thailand seseru ituuu.... tapi dlu masih pake flight low cost. Next mau coba yg mendarat di Suvarnabhumi
BalasHapusbetul kak, Thailand nggak cukup 5 kali, sepertinya harus 10 kali ya, Suvarnabhumi Airport kebanyakan regular carrier, tapi nggak ada salah nya coba Thai Airways, inflight service nya bagus. bukan promosi ya :)
BalasHapus